MANADO - Meski sudah dibuka kembali, rekening milik BPMS GMIM di Bank SulutGO yang sebelumnya diblokir atas permintaan penyidik Direskrimsus Polda Sulut, menyisakan pertanyaan besar.Pemblokiran rekening milik BPMS GMIM sebelumnya dilakukan atas permintaan penyidik Direskrimsus Polda Sulut kepada pihak Bank SulutGo, menindaklanjuti petujuk Jaksa Penuntut Umum dalam P-19 terhadap dugaan kasus korupsi dana hibah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara kepada BPMS GMIM menyeret 5 orang sebagai tersangka.Satu diantara 5 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Direskrimsus Polda Sulut dan sedang menjalani penahanan adalah Ketua Sinode GMIM, Pendeta Hein Arina.Dalam rekening yang sebelumnya diblokir ada kurang lebih Rp3,4 miliar dana yang telah disita dan telah dialihkan ke rekening lainnya yang berdasarkan surat dari Bank SulutGo.Sebelumnya, sekitar 80 pendeta, pegawai organik, dan pendeta emeritus GMIM melalui kuasa hukum mereka, melakukan gugatan praperadilan kepada Polda Sulut di Pengadilan Negeri (PN) Manado terkait pemblokiran rekening milik BPMS GMIM, tapi kemudian dicabut kembali setelah rekening yang diblokir telah dibuka kembali.Dalam rekening yang disebelumnya diblokir terdapat dana jemaat GMIM sekitar Rp3,4 miliar yang merupakan persembahan dari 1.084 jemaat yang didoakan dan dikuduskan dalam ibadah, kemudian disentralisasikan ke Sinode GMIM yang diduga telah disita untuk keperluan penyidikan oleh Direskrimsus Polda Sulut.Pengamat hukum Sulawesi Utara, Supriyadi Pangellu,SH.,MH mengatakan permintaan pemblokiran rekening terhadap objke perkara kasus dugaan korupsi menjadi kewenangan penyidik dan dilakukan berdasarkan hukum dan mekanisme yang berlaku."Pemblokiran rekening, terutama dikaitkan dengan objek perkara dugaan korupsi, itu menjadi kewenangan penyidik. Tentu penyidik melakukan permintaan pemblokiran ada dasar hukumnya dan mekanisme yang mereka gunakan," kata Supriyadi kepada media ini.Menariknya, kuasa hukum sekitar 80 pendeta, pegawai organik, dan pendeta emeritus yang sebelumnya melakukan gugatan praperadilan kepada Polda Sulut, Franklin Montolalu,SH.,MH mengatakan jika dugaannya benar, bahwa telah terjadi penyitaan dana di nomor rekening tersebut, maka itu adalah perbuatan melawan hukum.Menariknya, Montolalu yang juga menjadi tim kuasa hukum dari Ketua BPMS GMIM, Pendeta Hein Arina menyebutkan kalau uang yang disita oleh penyidik pada rekening milik BPMS GMIM di Bank SulutGo, tidak ada hubungannya dengan dana hibah.Jika kemudian dana sitaan pada rekening tersebut tidak ada hubungannya dengan dana hibah yang sedang berproses hukum di Direskrimsus Polda Sulut, diduga penerimaan dana hibah tidak menggunakan rekening milik BPMS GMIM.Diketahui, dugaan kasus korupsi dana hibah Pemerintah Provinsi Sulut kepada BPMS GMIM sudah dilimpahkan kepada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara.&nbsp;

Kantor Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa. (Foto:Istimewa)

Ktr Sinoe GMIM.jpg

Dana Hibah Diduga Pakai Rekening Bukan Milik BPMS GMIMSempat diblokir untuk kepentingan penyidikan kasus dugaan korupsi dana hibah, rekening milik BPMS GMIM ter