
Pengprov Sulut Dinilai Tidak Suka dengan Mahmud Turuis, Berujung Penolakan Hasil Muskot PBSI Manado
- Pengprov Sulut Dinilai Tidak Suka dengan Mahmud Turuis, Berujung Penolakan Hasil Muskot PBSI Manado
Komunitas Manado
MANADO - Keputusan Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia Sulawesi Utara yang melakukan penolakan terhadap hasil musyawarah kota (Muskot) PBSI Manado lantaran tidak ada undangan, dinilai mengada-ada.
Faktanya, panitia sudah mengirimkan surat undangan sebelum pelaksanaan Muskot PBSI Kota Manado kepada Pengprov Sulut yang diterima oleh Ketua Umum Prof. Dr. dr. Adrian Umboh.
"Tiga hasi sebelum Muskot, panitia menyampaikan undangan kepada Pengprov PBSI Sulut. Undangan dibawah ke sekretariat, namun tidak ada orang, kemudian dicari di rumah Ketua Umum Pengprov PBSI Sulut tutup pagar dan akhirnya dihubungi melalui whatsapp untuk membawa undangan dijawab ketua umum dikirim saja di whatsapp dengan format pdf," ujar Albert Wales.
Wales yang juga peserta dalam muskot PBSI yang digelar 8 Oktober 2025 itu, mengaku aneh dengan jawaban Sekretaris Umum Pengprov Sulut Donald Monitja yang mengatakan surat undangan tidak diberikan oleh panitia.
Dia menyebutkan, alasan inilah yang kemudian menjadi dasar keluarnya surat penolakan terhadap hasil Muskot Manado, lantaran Pengprov PBSI Sulut sebagai narasumber untuk menyampaikan sambutan dalam kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Aston.
Panitia dan pemilik suara lanjutnya Wales telah mengambil langkah dengan menyurat ke KONI Sulut sebagai induk organisasi olahraga untuk dilakukan mediasi dalam rangka mengklarifikasi perihal penolakan hasil Muskot PBSI Manado oleh Pengprov Sulut.
Mediasi pun dilaksanakan oleh KONI Sulut dihadiri langsung Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Olahraga, Christian Yokung, tapi Pengprov Sulut menolak hadir meski sudah diundang.
Pengprov Sulut dinilai tidak objektif dengan alasan penolakan dan cenderung tendensius terhadap hasil Muskot yang menetapkan Mahmud Turuis sebagai Ketua Umum PBSI Kota Manado terpilih.
