
Januari 2022 Neraca Perdagangan Sulut Surplus 52,64 Juta Dolar AS
- MANADO - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut), menyatakan, neraca perdagangan daerah tersebut pada Januari 2022, surplus 52,64 juta dolar AS.Kepal
Sekitar Kita
MANADO - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut), menyatakan, neraca perdagangan daerah tersebut pada Januari 2022, surplus 52,64 juta dolar AS.
Kepala BPS Sulut, Asim Saputra, mengatakan, nilai ekspor nonmigas Sulut, pada Januari 2022 tercatat sebesar 60,64 juta dolar AS, sementara impornya senilai 8,00 juta dolar AS.
"Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Januari 2022 masih didominasi lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), senilai 35,69 juta dolar AS, atau 58,86 persen dari total ekspor)," kata Saputra.
Sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84), senilai 4,05 juta dolar AS atau 50,60 persen dari total impor.
Dia mengatakan untuk negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Sulawesi Utara pada Januari 2022 adalah
Tiongkok sebesar 23,25 juta dolar AS 38,34 persen dari total ekspor.
Negara Tiongkok juga, katanya, menjadi pemasok terbesar pada Januari 2022 sebesar 4,25 juta dolar AS atau 53,13 persen dari total impor.
Dia menjelaskan, nilai FOB Ekspor Nonmigas Sulawesi Utara pada bulan Januari 2022 senilai 60,64 juta dolar AS, mengalami penurunan sebesar 45,74 persen dibandingkan Desember 2021 yang senilai dolar AS
111,75 juta (m-to-m).
"Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021 (y-on-y), nilai ekspor Sulawesi Utara juga mengalami penurunan sebesar 35,68 persen," katanya.
Menurut golongan barang HS2 digit, kemudian kontributor tertinggi pada Januari 2022 diduduki
oleh komoditi lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15). Pada Januari 2022, terjadi penurunan share golongan ini terhadap total ekspor menjadi 58,86 persen, dibandingkan dengan bulan yang lalu yang mencapai 69,90 persen.
Golongan barang tersebut, kata Saputra, pada Januari diekspor ke tiga negara tujuan yaitu Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
"Nilai FOB ekspor dari golongan barang HS 15 ini mengalami penurunan sebesar 54,30 persen dari bulan sebelumnya (m-to-m). Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021 (y-on-y) juga mengalami penurunan sebesar 12,48 persen," katanya.
Sedangkan volume ekspor Sulut pada Januari 2022 mengalami penurunan sebesar 22,61 persen dibanding Desember 2021. Salah satu komoditi yang mengalami peningkatan volume ekspor terbesar adalah bahan kimia organik (HS 29) yaitu sebesar 11.437,49 persen.
Sedangkan komoditi dengan penurunan volume terbesar adalah berbagai produk kimia (HS 38) yaitu sebesar 56,56 persen.
Menurut negara tujuan, posisi teratas negara tujuan ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada Januari 2022 adalah Tiongkok yakni senilai 23,25 juta dolar AS atau 38,34 persen dari total nilai ekspor nonmigas.
Adapun produk yang paling banyak diekspor ke negara tersebut adalah lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15). Nilai FOB ekspor dari Tiongkok mengalami penurunan sebesar 12,88 persen dari bulan sebelumnya (m-to-m). Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun
2021 (y-on-y) mengalami peningkatan sebesar 128,06 persen.
Dari sisi volume ekspor Sulawesi Utara bulan Januari 2022, salah satu negara tujuan yang mengalami peningkatan volume ekspor terbesar adalah Korea Selatan sebesar 293,20 persen.
Selain itu, negara tujuan dengan penurunan berat ekspor terbesar adalah Belanda yaitu sebesar 98,00 persen.
Menurut pelabuhan muat, Sebagian besar komoditas ekspor nonmigas Sulawesi Utara dikirim melalui beberapa pelabuhan muat di Sulawesi Utara dan juga melalui pelabuhan muat di provinsi lain.
"Pada bulan Januari 2022, sebanyak 76,86 persen barang ekspor dikirim melalui pelabuhan muat Bitung. Dibandingkan dengan bulan Desember 2022 (m-to-m), nilai ekspor di Pelabuhan muat Bitung mengalami penurunan sebesar 24,13 persen," katanya.
Komoditi terbesar yang dikirimkan melalui Pelabuhan muat ini adalah lemak dan minyak hewan/nabati (HS15) dengan negara tujuan Tiongkok, Jepang, dan Korea SelatanDari sisi volume, Pelabuhan Bitung merupakan pelabuh.
Dari sisi volumen, pada Januari 2022, dimana sebanyak 51,41 persen barang ekspor dikirim melalui
pelabuhan muat ini. Komoditas ekspor yang dikirim dari Pelabuhan ini adalah lemak dan minyak
hewan/nabati (HS15) dengan negara tujuan Tiongkok, Jepang, Korea Selatan.
Dibandingkan dengan bulan Desember 2021 (m-to-m), volume ekspor di Bitung mengalami penurunan
sebesar 18,49 persen.
Impor
Nilai impor Sulawesi Utara pada Januari 2022 mengalami penurunan sekitar 66,86 persen bila dibandingkan dengan Desember 2021 (m-to-m), dan bila dibandingkan dengan Januari 2021 (y-on-y), mengalami kenaikan sebesar 35,42 persen.
2.1 Impor Menurut Golongan Barang HS2 Digit
Dilihat menurut golongan barang HS2 digit, Mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) menjadi kontributor terbesar terhadap nilai impor Sulawesi Utara pada Januari 2022.
Kontribusi golongan barang ini terhadap total impor adalah sebesar 50,60 persen yang
diimpor dari negara Tiongkok, India, Swedia, Australia, dan Singapura.
Volume impor Sulawesi Utara bulan Januari 2022 mengalami penurunan sebesar 90,85 persen
dibanding Desember 2021.
Komoditi yang memiliki volume terbesar adalah komoditi bahan kimia organik (HS 29) dengan berat mencapai 3.840,43 ton atau 76,25 persen dari total berat
impor. Komoditi yang memiliki volume terbesar kedua adalah komoditi mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) dengan berat mencapai 675,96 ton atau 13,42 persen dari total berat impor.
Dari sisi volume impor Sulawesi Utara bulan Januari 2022, negara pemasok yang memiliki volume terbesar adalah Malaysia dengan berat mencapai 3.888,15 ton atau 77,20 persen dari total berat impor dengan komoditi yang diimpor adalah bahan kimia organik (HS 29) dan kain kempa, benang khusus, dan benang pintal (HS 56).
Selain itu negara pemasok terbesar kedua sberdasarkan volumenya adalah Tiongkok dengan berat 791,39 ton atau sebesar 15,71 persen dari total berat impor dengan komoditi terbesar yang diimpor adalah mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84).
Neraca Perdagangan
Nilai neraca perdagangan Sulawesi Utara yang diukur melalui penghitungan net ekspor (total
ekspor dikurangi total impor) pada Januari 2022 mengalami surplus, senilai 52,63 juta dolar AS.
Nilai ini mengalami penurunan dibandingkan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat senilai
87,59 juta dolar AS.
