Irjen Pol. (Purn) Ronny Sompie saat dalam perjalanan menuju Sangihe. (Foto:Istimewa)
Sekitar Kita

Datangi Kepualauan Sangihe, Ronny Sompie Bangga dengan Budaya Tampungan Lawo

  • Datangi Kepualauan Sangihe, Ronny Sompie Bangga dengan Budaya Tampungan LawoSANGIHE - Irjen Pol. (Purn) Dr. Ronny Franky Sompie,SH.,MH mengaku bangga dengan per
Sekitar Kita
Mike

Mike

Author

SANGIHE - Irjen Pol. (Purn) Dr. Ronny Franky Sompie,SH.,MH mengaku bangga dengan peradaban dan kebudayaan produk lokal di tanah Tampungan Lawo, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

Hal tersebut terungkap saat Ronny Sompie yang diketahui sebagai Calon Anggota DPR RI dari Partai Golkar Dapil Sulawesi Utara melakukan kunjungan ke Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Salah satu produk lokal adalah Sagu yang bisa diolah menjadi aneka pangan termasuk bahan pembuatan mie mentah yang diproduksi di Desa Karatung, Kecamatan Manganitu.

Menurutnya, selain itu ada juga produksi minyak kelapa dengan lebel market "Lana Bango" dari hasil olahan tiga Kelompok Usaha Bersama (KSB) di daerah tersebut yaitu Kelurahan Angges, Bumdes Kalebube I, dan Kelompok Bethesda Tahuna Timur.

"Ini bukti kalau mengkonsumsi makanan dan produk lokal berarti mencintai dan menghargai budaya daerah kita yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe," ungkap Ronny Sompie, saat tiba di Pelabuhan Tidore, Kota Tahuna, Sabtu (08/08/2023).

"Ketika senja cukup berkabut oleh uap asin tertiup angin kencang langsung dari laut Pasifik. Pohon-pohon kelapa di tempat tinggi yang sesekali bergetar dan terdorong ke belakang, dan sudah pasti setiap orang yang hidup di pulau pada akhirnya akan melewati laut. Setiap orang mengikhlaskan semua hal, dan setiap orang akan memiliki opini tentang segala hal yang baru dilihatnya, termasuk menjalani kehidupan yang tidak benar-benar aman oleh karena ombak dan tantangan keras alam kepulauan," sambungnya.

Putra kawanua yang memiliki karir gemilang di institusi Kepolisian RI ini mengajak kepada masyarakat Nusa Utara yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk terus melestarikan dan mencintai kearifan lokal, yaitu produk-produk budaya lokal seperti minyak kelapa Lana Bango dan Sagu dalam olahan menjadi bahan mie.

"Nilai-nilai kultur dalam kearifan lokal yang luhur akan menjadi penjaga awetnya kepekaan sosial, sehingga solidaritas sosial akan bisa dilestarikan," ujar Sompie yang juga mantan Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI.

Dia menambahkan, implementasi kearifan lokal perlu adanya proses adaptasi praktis dengan tidak mengabaikan nilai esensi dari kearifan lokal yang mengandung tata kehidupan tradisional. (Mike)