Petugas sedang melakukan pekerjaan perawatan jaringan kabel PLN. (Foto:Istimewa)
Sekitar Kita

Darmawan Prasodjo Sebut Keuangan PLN Nyaris Ambruk Pada Tahun 2021

  • Nampak petugas tengah melakukan perawatan jaringan kabel PLN. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, sebanyak Rp 133,3 triliun uang negara diberi
Sekitar Kita
Mike

Mike

Author

JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengatakan pada tahun 2021 keuangan perseroan sempat nyaris ambruk.

Dikutip dari Trenasia.com, Darmawan menyebutkan pasokan listrik PLN bertambah pesan, namun tidak sebanding dengan serapan permintaan listrik yang cenderung stagnan.

"Kami kebebanan penambahan pasokan diperkirakan 7 gigawatt (GW) di tahun 2021. Disaat yang bersamaan penambahan beban (permintaan) hanya di Jawa 1,1 GW, jadi ada kelebihan 6 GW," kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (06/07/2023).

Berkaca dari kejadian tersebut, lanjutnya PLN melakukan berbagai upaya untuk menjaga kondisi supply and demand, dengan mulai mengatur beban pasokan listrik, meningkatkan pertumbuhan konsumsi listrik hingga efisiensi operasional.

PLN mulai merenegosiasi sejumlah kesepakatan jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) dari pengembang listrik swasta atau independent power producer (IPP).

"Melalui renegosiasi itu, PLN berhasil mengurangi beban ToP mencapai Rp47,05 triliun untuk periode 2021 hingga 2022. Porsi pengurangan ToP yang signifikan disepakati pada periode 2021 dengan nilai mencapai Rp37,21 triliun.

PLN juga menggenjot pertumbuhan konsumsi melalui berbagai program seperti Electrifying Agriculture dengan mengganti alat pertanian dengan berbasis listrik. Tak hanya meningkatkan konsumsi listrik, program ini juga mampu meningkatkan produktivitas dan memberikan manfaat efisiensi kepada para petani.

Persero  juga melistriki pelabuhan dan aktivitas perikanan lewat program electrifying marine. PLN melalui program ini, mengganti kebutuhan energi pelabuhan yang semula bergantung pada BBM menjadi berbasi listrik.

Ini dilakukan bekerjasama dengan Pelindo dan Kementerian Perhubungan, melakukan pemasangan anjungan listrik di dermaga, sehingga saat kapal sandar, dari sebelumnya menggunakan genset yang tidak ramah lingkungan, kini bisa langsung menggunakan listrik PLN. Selain ramah lingkungan, ini membuat biaya operasional lebih efisien hingga 30 persen.

Captive power acquisitions juga dilakukan PLN untuk mendorong produktivitas industri dengan menyakinkan para pelaku industri yang masih menggunakan pembangkit sendiri beralih ke pasokan listrik. Ini akan meningkatkan pertumbuhan listrik juga mampu meningkatkan cost saving industri.

"Seiring dengan pemulihan ekonomi, saat ini pertumbuhan listrik semakin membaik. Ini terlihat dari konsumsi listrik pada tahun 2020 yang masih -0,78 persen kemudian melonjak menjadi 5,72 persen pada tahun 2021. Hal ini menujukkan trend pertumbuhan positif. Bahkan pada tahun 2022, pertumbuhan konsumsi listrik mencapai 6,11 persen," tandasnya. (Mike)