
BPS: Juni 2021 Ekspor Nonmigas Sulut 95,41 Juta Dolar AS
- MANADO - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut), merilis data nilai ekspor nonmigas setempat pada Juni 2021, tercatat sebesar 95,41 juta dolar AS. &
Finansial &Teknologi
MANADO - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut), merilis data nilai ekspor nonmigas setempat pada Juni 2021, tercatat sebesar 95,41 juta dolar AS. Kepala BPS Sulut, Asim Saputra, mengatakan komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Juni 2021 masih didominasi oleh lemak dan minyak hewan atau nabati (HS 15) dan komoditas ekspor terbesar adalah mesin-mesin pesawat mekanik (HS 84).
"Nilai komoditas lemak dan minyak nabati adalah sebesar 56,77 juta dolar AS atau 59,50 persen dari total ekspor," katanya di Manado.
Mengenai negara tujuan, kata Asim Saputra mengatakan, tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Juni 2021 adalah Belanda dengan nilai 15,06 juta dolar AS atau 15,78 persen dari total ekspor. Asim Saputra juga menjelaskan, bahwa ekspor nonmigas Sulut pada Juni 2021 sebesar 95,41 juta dolar AS, mengalami penurunan sebesae 22,26 persen dibandingkan Mei senilai 122,74 juta dolas AS untuk (m-to-m).
"Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu (y-on-y) nilai ekspor Sulut mengalami kenaikan sebesar 39,56 persen, dan menurut golongan barang didominasi oleh minyak hewan/nabati," katanya.
Dia menjelaskan, pada Juni 2021 terjadi penurunan atau share golongan ini terhadap total ekspor menjadi 59,50 persen, dibandingkan bulan yang lalu yang mencapai 68,71 persen.
"Golongan barang tersebut pada Juni 2021 diekspor ketujuh negara tujuan yakni, Tiongkok, Malaysia, Belanda, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Spanyol," katanya.
Dia mengatakan, nilai FOB ekspor dari golongan barang HS 15 ini mengalami penurunan sebesar 32,69 persen dari bulan sebelumnya (m-to-m). Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2020 (y-on-y) mengalami kenaikan sebesar 90,79 persen.
"Volume ekspor Sulawesi Utara Juni 2021 menurun sebesar 39,91 persen dibanding Mei 2021. Salah satu komoditi yang mengalami peningkatan volume ekspor terbesar adalah Perhiasan / Permata (HS 71) sebesar 100,00 persen. Sedangkan komoditi
dengan penurunan volume terbesar adalah Berbagai Produk Kimia (HS 38) sebesar 91,96 persen," katanya.
jika melihat dari sisi volume, ekspor Sulut Juni 2021, salah satu negara tujuan yang mengalami peningkatan volume ekspor terbesar adalah Belanda sebesar 2.349,33 persen dan Singapura sebesar 214,32 persen. Selain itu, negara tujuan dengan berat ekspor terbesar adalah Philipina yang mencapai 40.000 ton atau 37,09 persen dari total berat ekspor dan Tiongkok yang mencapai 13.081,37 ton atau 12,13 persen dari total berat ekspor.
Menurut pelabuhan muat, Sebagian besar komoditas ekspor nonmigas Sulut dikirim melalui beberapa pelabuhan setempat dan juga melalui pelabuhan muat di provinsi lain, pada bulan Juni 2021, sebanyak 49,84 persen barang ekspor dikirim melalui pelabuhan muat Bitung.
"Dibandingkan dengan Mei 2021 (m-to-m), nilai ekspor di Pelabuhan muat Bitung mengalami penurunan sebesar 41,97 persen. Komoditi terbesar yang dikirimkan melalui Pelabuhan muat ini adalah Lemak & Minyak Hewan/Nabati
dengan negara tujuan Tiongkok, Belanda, Jepang, dan Korea Selatan," katanya.
Dari sisi volume, Pelabuhan Labuhan Uki merupakan pelabuhan muat terbesar di Sulut pada bulan Juni 2021, dimana sebanyak 42,01 persen barang ekspordikirim melalui pelabuhan muat ini. Komoditas ekspor terbesar yang dikirim dari Pelabuhan ini adalah Garam, Belerang, Kapur (HS 25) dengan negara tujuan Filiphina, dan East Timor. Dibandingkan dengan bulan Mei 2021 (m-to-m), volume ekspor di Labuhan Uki mengalami penurunan sebesar 48,20 persen. ***
